Awasi.id(Jambi) – Hingga hari ini, Sabtu, 3 Agustus 2024, kebocoran pipa minyak Pertamina di Simpang Lampu Merah Paal 10, Kelurahan Kenali Asam, Kecamatan Kota Baru, Kota Jambi, masih belum berhasil diatasi sepenuhnya. Meski sejumlah pegawai Pertamina telah kembali melakukan pembersihan jalan aspal dari semburan minyak yang berasal dari pipa bawah tanah pada siang tadi, kebocoran ini terus menimbulkan kekhawatiran dan gangguan bagi masyarakat sekitar. Sabtu, 3 Agustus 2024.
Latar Belakang Kebocoran
Kejadian kebocoran pipa yang terjadi pada Jumat, 2 Agustus 2024, sekitar pukul 09.00 WIB, telah menyebabkan kemacetan lalu lintas yang signifikan serta ancaman keselamatan bagi pengguna jalan. Pipa yang baru dipasang pada tahun 2023 tersebut mengalami kegagalan infrastruktur yang serius. Kebocoran ini menimbulkan pertanyaan besar tentang kualitas pekerjaan dan pengawasan yang dilakukan oleh Pertamina terhadap pihak kontraktor yang mengerjakan proyek tersebut.
Kualitas dan Pengawasan Dipertanyakan
Sebagai BUMN yang bertanggung jawab atas pengelolaan minyak dan gas bumi di Indonesia, Pertamina diharapkan menjalankan proyek-proyek infrastruktur dengan standar keselamatan dan kualitas yang tinggi. Namun, kebocoran pipa ini menunjukkan adanya potensi kelalaian dan kurangnya pengawasan yang memadai.
“Masyarakat berhak mempertanyakan bagaimana pengawasan yang dilakukan oleh Pertamina terhadap kontraktor proyek pemipaan ini. Apakah standar keselamatan dan kualitas telah dipenuhi? Kebocoran pipa yang baru dikerjakan tahun lalu ini menandakan adanya masalah serius dalam pelaksanaan proyek,” ujar salah satu pengamat industri migas.
Dampak Lingkungan dan Keselamatan
Kebocoran minyak mentah ini tidak hanya menyebabkan kerugian materiil tetapi juga menimbulkan risiko besar bagi lingkungan dan kesehatan masyarakat sekitar. Tumpahan minyak yang mengalir ke jalan dapat menyebabkan kecelakaan lalu lintas dan pencemaran lingkungan yang memerlukan waktu dan biaya besar untuk pembersihannya.
“Pertamina harus bertanggung jawab penuh atas kejadian ini dan memastikan bahwa perbaikan dilakukan dengan cepat dan tuntas. Selain itu, harus ada audit menyeluruh terhadap proyek pemipaan yang dikerjakan untuk memastikan bahwa kejadian serupa tidak terulang,” tambah pengamat tersebut.
Tuntutan dan Tindakan Lanjutan
Masyarakat dan berbagai pihak terkait mendesak Pertamina untuk segera menyelesaikan perbaikan dan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap seluruh proyek pemipaan yang telah dikerjakan. Selain itu, dinas terkait dan badan pengawas diharapkan melakukan investigasi independen untuk memastikan bahwa tidak ada kelalaian yang merugikan publik.
“Kami mengharapkan transparansi dari Pertamina dalam menangani kejadian ini. Langkah-langkah yang diambil harus dipublikasikan secara terbuka agar masyarakat dapat mengetahui perkembangan perbaikan dan tindakan pencegahan yang dilakukan,” tegas seorang warga yang terdampak oleh kebocoran ini.
Penutup
Kejadian kebocoran pipa minyak di Jambi ini menjadi pengingat penting akan perlunya pengawasan ketat dan standar kualitas tinggi dalam setiap proyek infrastruktur yang melibatkan keselamatan publik. Pertamina, sebagai perusahaan besar milik negara, harus menunjukkan tanggung jawab dan komitmen mereka dalam menjaga keselamatan dan lingkungan demi kebaikan bersama.
Kami akan terus memantau perkembangan situasi ini dan memberikan informasi terbaru seiring dengan penanganan yang dilakukan oleh pihak terkait. (SihitE)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari.