Awasi.id(SUNGAI PENUH) – Bau busuk korupsi kembali tercium dari proyek fasilitas kesehatan di RSUD M.H.A. Thalib Sungai Penuh. Pekerjaan pembuatan instalasi sumur bor artesis, yang memakan anggaran lebih dari Rp 1 miliar, diduga kuat diselimuti praktik mark-up yang mencolok. Proyek yang seharusnya meningkatkan pelayanan kesehatan ini justru menjadi ajang memperkaya segelintir oknum yang tak tahu malu.

Zoni Irawan, aktivis vokal dari Kerinci-Sungai Penuh, dengan lantang menyatakan bahwa proyek dua titik sumur bor ini adalah lelucon korup yang tidak lucu. “Mereka pikir masyarakat ini bodoh? Rp 1 miliar lebih untuk dua sumur bor? Ini jelas proyek bancakan anggaran, dan saya yakin sudah ada kesepakatan kotor di belakang layar!” ucap Zoni penuh amarah, Rabu (7/8).

Baca juga:  Bantahan berita Tik Tok yang Viral , mengenai terlibatnya Ketua RT 24 Kelurahan Payo Selincah terkait DO Kayu dan pernyataan bahwa RT 24 menjadi tempat sarang Narkoba.

Proyek yang didanai dari Dana Alokasi Khusus (DAK) fisik bidang kesehatan dan KB reguler tahun 2024 ini, menurut Zoni, sangat perlu diusut tuntas. “Ini bukan soal fasilitas kesehatan lagi, ini soal bagaimana oknum-oknum di RSUD ini dengan berani menghamburkan uang negara demi keuntungan pribadi. Waktu pelaksanaan 120 hari untuk proyek ini juga sangat mencurigakan. Apa yang mereka coba sembunyikan? Saya tidak akan diam!”

Dalam waktu dekat, Zoni bersama sejumlah media dan aktivis sosial akan menyerbu lokasi proyek untuk melakukan investigasi mendalam. “Kami akan bongkar kejahatan mereka, satu per satu! Mereka pikir bisa bermain-main dengan uang rakyat? Mereka salah besar! Jika memang ada mark-up, akan kami dorong sampai penegak hukum turun tangan dan menyeret mereka ke penjara!” tegasnya dengan nada geram.

Baca juga:  AWaSI Jambi Lakukan Unjuk Rasa Di Depan Kantor BWSS VI

Upaya SekataNews.com untuk mendapatkan klarifikasi dari Direktur Utama RSUD M.H.A. Thalib, Debi Zartika, berakhir dengan kebisuan yang mencurigakan. Hingga berita ini diturunkan, tak ada sepatah kata pun dari pihak rumah sakit. Sikap bungkam ini semakin menegaskan dugaan bahwa proyek ini memang tidak bersih!

Anggaran Rp 1 miliar lebih untuk sumur bor? Publik berhak tahu ke mana perginya uang sebesar itu! Jangan sampai proyek ini menjadi simbol kebobrokan tata kelola anggaran di dunia kesehatan Sungai Penuh. Jika tidak ada transparansi, bersiaplah untuk tsunami investigasi dari publik dan media yang akan menghantam mereka!

Terlalu banyak uang rakyat yang dipertaruhkan untuk membiarkan kejahatan ini terus berjalan. Waktunya untuk membuka mata, membongkar jaringan korup yang terus menggerogoti anggaran negara. Ini bukan lagi soal sumur bor, ini soal martabat, keadilan, dan kehancuran kepercayaan publik terhadap fasilitas kesehatan!

Baca juga:  "Mobil Dinas Dipakai Ngebut, ASN Malah Aniaya Warga: Dimana Keadilan?"

#SkandalSumurBor #UsutTuntasKorupsi #TolakMarkUp #JeratOknumKorup #RSUDMHAThalibBusuk

Jangan biarkan proyek ini tenggelam! Bersiaplah, skandal besar akan segera terbongkar!

–(DIE)–