Kerinci, AWASI, – Pemekaran Kerinci bukanlah isu yang muncul setiap Pilkada. Namun pemekaran Kerinci Hilir sudah jauh-jauh hari dilakukan dan harus terus diperjuangkan dan didorong oleh semua pihak. Perjuangan tersebut harus dilakukan oleh pemerintah daerah Kerinci maupun Badan Musyawarah Pemekaran Kerinci termasuk juga tokoh masyarakat.

Hal inilah yang dijelaskan Candra Purnama, ketua Banmus Pemekaran Kerinci saat dikonfirmasi awak media baru-baru ini. Karena pada dasarnya pemekaran wilayah dibolehkan undang-undang. Sehingga ketika disetujui pemerintah pusat, pemerintah daerah sudah siap.

“Masalah pemekaran Kerinci dgn membentuk Kabupaten Kerinci Hilir, sudah cukup lama dicita-citakan oleh masyarkat Kerinci Hilir (sejak awal kepemimpinan Alm Bpk H. Fauzi Siin ). Namun, secara inten dan serius pemekaran/pembentukan Kabupaten Kerinci Hilir, oleh Tomas Kerinci Hilir sejak tahun 2014. Dengan berkumpulnya Tomas, baik yg ada di Kerinci maupun yg ada di perantauan, duduk bersama, mengadakan musyawarah dan bermufakat untuk Mengusulkan pemekaran Kab Kerinci. Jadi pemekaran Kerinci bukan isu lagi, tapi benar-benar harus diperjuangkan bersama. Baik pemerintah daerah maupun pihak lainnya, ” ujarnya

Baca juga:  Kajati Hermon: Kejaksaan Lembaga Penegak Hukum Yang Tidak Lupa Sejarah

Candra mengatakan saat ini Kerinci Hilir dinilai sudah layak untuk pemekaran. Apalagi dengan kondisi wilayah Kerinci hilir dengan ibukota Kabupaten Kerinci yang cukup jauh. Sehingga untuk pemerataan pembangunan, pelayanan publik yang maksimal, serta berbagai aspek lainnya, Pemekaran Kerinci sangatlah penting.

“Dari Gunung Raya atau Batang Merangin ke Siulak itu cukup jauh, kalau orang berurusan berapa jarak yang dia ditempuh, itu kalau selesai sehari, kalau misalnya dua hari bagaimana. Belum lagi biaya yang dikeluarkannya,” kata Candra

Selain itu, untuk pemerataan pembangunan. Baik itu pembangunan infrastruktur maupun bangunan perkantoran lainnya. Untuk saat ini, menurut Candra tejadi kesenjangan antara Kerinci Hilir dan wilayah Siulak. Seperti jalan-jalan kabupaten di wilayah Gunung Raya, Batang Merangin, dan jalan kabupaten yang ada di desa wilayah hilir masih jauh tertinggal.

“Jadi intinya pemekaran Kerinci ini baik untuk semua masyarakat Kerinci. Bukan hanya Kerinci Hilir, karena nanti kalau wilayah sudah mekar, tentu akan cepat maju dalam segala hal, infrastruktur, pelayanan ke masyarakat termasuk pengembangan SDM, ” jelas Candra.

Baca juga:  KPU Umumkan Jadwal Pendaftaran Pilkada Tanjung Jabung Timur 2024

Lantas siapa yang paling layak untuk pemekatan Kerinci, menurut Candra mantan Sekda Sungai Penuh ini, figur Tafyani dinilai yang paling tepat. Karena pemekaran Kerinci Hilir ini butuh bantuan dari pemerintah daerah.

“Tentunya pak HTK yang paling pantas dan kompeten untuk memperjuangkan terwujudnya Pemekaran Kerinci Hilir. Dengan pertimbangan, HTK adalah putra terbaik dari Kerinci Hilir. Punya Komitmen yang kuat memperjuangkan Pemekaran Kerinci. HTK punya relasi ke propinsi maupun ke tingkat Pusat,” jelas Candra

Sebelumnya Pj Bupati Asraf mengatakan untuk proses pemekaran Kerinci sudah sampai di Mendagri. Bahkan pemekaran Kerinci sudah masuk 10 daerah prioritas. Pada 24 Juni 2024 Pj Bupati Kerinci Asraf, S.Pt., M.Si, bersama tim Pemerintah Kabupaten Kerinci hadir di Gedung Nusantara DPR RI Jakarta Pusat membahas kajian akademis mengenai pemekaran Kerinci Hilir, serta ikut dalam pembahasan Daftar Inventaris Masalah (DIM) Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang Pembentukan Kabupaten Kerinci.

Baca juga:  Adik Walikota Ahmadi Diduga Suap 2 Aktivis Rp 350 Juta

Di tengah rapat yang serius, Pj. Bupati Kerinci Asraf terus menyampaikan argumennya dengan tegas. Dia menekankan bahwa pemekaran Kerinci Hilir bukan hanya soal administrasi, tetapi tentang memberikan kesempatan yang lebih besar bagi masyarakat untuk berkembang.

“Ini adalah tentang masa depan anak-anak kita, tentang memberikan mereka kesempatan untuk hidup lebih baik,” kata Pj Bupati

Koordinasi dengan DPR RI ini bukan langkah mudah. Diperlukan kajian mendalam dan data yang kuat untuk meyakinkan para legislator. Namun, Asraf dan timnya siap menghadapi tantangan ini. Mereka telah menyiapkan kajian akademis yang komprehensif, menunjukkan potensi dan kebutuhan pemekaran Kerinci Hilir.

Di luar gedung, harapan dan dukungan dari masyarakat Kerinci terus mengalir. Mereka tahu bahwa perjuangan ini bukan hanya milik Asraf, tetapi milik seluruh warga Kerinci. Dengan pemekaran, mereka berharap ada pemerataan pembangunan, peningkatan layanan publik, dan peluang ekonomi yang lebih baik. (_iin)