JAMBI, 13 Januari 2025 – Kasus tender jasa pengamanan di PTPN IV Jambi makin menunjukkan level absurd yang baru. Tender bernilai Rp14 miliar ini berhasil membuat logika publik tersingkir ke pojok. Bagaimana tidak? Penawar termurah kalah telak, sementara pemenang tender yang menawarkan harga lebih mahal dan diduga tidak punya izin operasional (SIO) justru dielu-elukan. Kalau ini bukan lelang paling bodoh sepanjang tahun, kita tidak tahu apa lagi!

“PTPN IV Ini Lagi Main Drama atau Apa?!”
Menurut hasil investigasi, perusahaan pemenang tender, PT Jaya Wira Manggala, menawarkan Rp13,789 miliar—sekitar Rp1,2 miliar lebih mahal daripada peserta lain, PT Mitra Cakrawala Pro Jaya, yang menawarkan Rp12,59 miliar. Tapi alih-alih memilih yang murah dan efisien, panitia justru “jatuh cinta” pada yang mahal. “Apa panitia tender ini pikir harga mahal lebih ‘bergengsi’? Atau mereka dapat bonus senyuman dari pemenang tender?” sindir Ketua AWaSI Jambi, Erfan Indriyawan, SP, dengan nada sarkastik.

Lebih lucu lagi, pemenang tender diduga tidak memiliki Surat Izin Operasional (SIO) dari Polda Jambi, tidak memiliki kantor di wilayah Jambi, dan bahkan tidak terdaftar di Asosiasi Badan Usaha Jasa Pengamanan Indonesia (ABUJAPI). “Kok bisa menang? Jangan-jangan SIO-nya ada di dunia mimpi?” ujar salah satu peserta lelang yang masih bingung dengan keputusan ini.

Baca juga:  Edi Purwanto Jawab Soal Arah Dukungan PDI Perjuangan di Pilgub Jambi

Tender Offline di Zaman Online: Nostalgia atau Malas Belajar?
Tender ini juga menorehkan prestasi luar biasa sebagai salah satu tender manual di era digital. Di saat pengadaan barang/jasa pemerintah diwajibkan melalui LPSE (Layanan Pengadaan Secara Elektronik), PTPN IV memilih jalur nostalgia dengan cara offline. “Mungkin panitia pikir LPSE itu singkatan ‘Lelang Pakai Susah Ekstra’, jadi mereka skip saja,” ujar Erfan dengan senyum pahit.

Kalau tender saja nggak ngerti sistem online, gimana mereka mau ngerti tata kelola negara yang baik?” tambahnya.

Direktur Pemenang: Mantan Manager PTPN IV, Makin Absurd!
Yang bikin makin panas, muncul fakta bahwa Direktur PT Jaya Wira Manggala adalah mantan Manager di PTPN IV Jambi. Dugaan persekongkolan alias bid rigging langsung tercium publik. “Wah, enak sekali jadi mantan! Sudah pensiun, sekarang bisa ngatur-ngatur tender? Kalau begini, siapa saja bisa jadi pemenang asalkan punya ‘kenangan manis’ di PTPN IV!” celetuk seorang pengamat hukum di Jambi.

Baca juga:  UKW Jambi : 30 Mendaftar 14 lulus, masih bilang jadi jurnalis gampang…?

Humas PTPN IV: Hebatnya Menghilang!
Di tengah kegaduhan ini, Humas PTPN IV sepertinya punya bakat baru: menghindar. Beberapa media yang mencoba menghubungi kantor humas diberi alasan klasik “sedang di luar kota”. Ketika dicoba via telepon, hanya terdengar nada dering panjang tanpa jawaban. “Mungkin humasnya sibuk ngurus tender lain, yang lebih absurd lagi?” sindir seorang wartawan senior yang frustrasi.

AWaSI Jambi: “Buka Semua atau Kami Bikin Meledak!”
Ketua AWaSI Jambi, Erfan Indriyawan, tidak main-main. Ia menyebut bahwa kasus ini adalah bentuk penghinaan terhadap prinsip transparansi, akuntabilitas, dan akal sehat. “Kami tidak akan diam melihat uang negara dipermainkan begini. Kalau PTPN IV tidak buka dokumen tender ini ke publik, kami akan buat kasus ini viral sampai ke pusat!” tegas Erfan.

Ini bukan soal lelang mahal atau murah. Ini soal keadilan! Kalau logika dan aturan sudah diinjak-injak, yang tersisa hanya tawa pahit rakyat melihat kebodohan sistem ini.

Usulan: Tender Ulang atau Bubarkan Saja PTPN IV!
AWaSI Jambi mendesak agar tender ini dibatalkan dan diulang dengan prosedur yang benar, sesuai Perpres No. 16 Tahun 2018. “Kalau mereka nggak mampu bikin tender transparan, lebih baik bubarkan saja PTPN IV, diganti sama anak-anak SMA yang jelas ngerti cara pakai komputer!” ujar Erfan dengan nada sinis.

Baca juga:  Tol Seksi IV Penuh Kontroversi: Galian Ilegal, Kerusakan Lingkungan, dan BBM Gelap Terbongkar

Akhir Kata: Drama PTPN IV, Hadiah Awal Tahun yang Memalukan
Kasus ini seharusnya jadi pelajaran pahit bagi seluruh BUMN: kalau mau korupsi, setidaknya jangan terlalu bodoh! Uang negara bukan untuk dijadikan mainan kongkalikong. “Kami tidak akan berhenti sampai kasus ini diusut tuntas. Dan kalau perlu, kami akan pastikan semua yang terlibat menerima ‘hadiah’—bukan bonus, tapi jeruji besi!” tutup Erfan.

Kontak AWaSI Jambi:

  • Sekretariat: Jl. M. Kukuh Lrg. Pintu Besi RT.28 Kel. Pal V Kota Baru
  • Telp/WhatsApp: 0831.1202.2999/0816.3278.9500

(Bagi Anda yang punya informasi tambahan atau bukti baru, jangan ragu untuk menghubungi kami. Kami menjamin kerahasiaan Anda, kecuali jika Anda adalah bagian dari ‘pemain tender’, maka kami jamin nama Anda akan terkenal dalam waktu singkat.)