Jambi, 18 Januari 2025 – Sampah berserakan, cairan lindi mencemari jalan, dan bau tak sedap menjadi pemandangan yang setiap hari dirasakan oleh warga Kota Jambi. Lebih parah lagi, pemandangan truk sampah milik Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Jambi yang membawa muatan berlebih tanpa penutup, bahkan dengan pegawai yang duduk di atas truk tanpa perlindungan keselamatan, semakin mencoreng wajah kota yang seharusnya menjadi kebanggaan masyarakat.
Hasil investigasi anggota Aliansi Wartawan Siber Indonesia (AWaSI) Jambi, Liston, menemukan fakta mencengangkan tentang buruknya manajemen pengelolaan sampah di Kota Jambi. Truk sampah yang melintas membawa muatan over kapasitas sehingga sampah beterbangan di sepanjang jalan. Tidak ada penutup terpal atau jaring untuk menahan sampah, pegawai duduk di atas truk tanpa alat keselamatan kerja (K3), pakaian wearpack standar untuk petugas pun absen, dan kondisi kendaraan yang sangat memprihatinkan.
Ketua AWaSI Jambi, Erfan Indriyawan, SP, dengan tegas menyatakan, “Ini adalah bentuk kelalaian sistemik yang tidak bisa dibiarkan. Kami mempertanyakan, apakah Kota Jambi masih memiliki Dinas Kebersihan dan Lingkungan yang berfungsi? Atau apakah dinas ini hanya menjadi sekadar nama tanpa tindakan nyata?”
Masalah yang Tak Kunjung Selesai
AWaSI Jambi mencatat sejumlah masalah mendesak yang seharusnya menjadi perhatian utama DLH Kota Jambi:
- Sampah Bertebaran dan Pencemaran Lingkungan
Truk yang membawa muatan berlebih tanpa penutup mengakibatkan sampah beterbangan dan mencemari jalan. Cairan lindi dari truk bocor ke jalanan, merusak lingkungan dan membahayakan kesehatan warga. - Keselamatan Kerja yang Diabaikan
Pegawai sampah terlihat duduk di atas truk tanpa alat pelindung diri (APD), seperti helm atau sabuk pengaman. Hal ini berpotensi menyebabkan kecelakaan kerja yang fatal. - Minimnya Fasilitas Standar Kerja
Tidak ada pakaian wearpack standar untuk petugas kebersihan, padahal pekerjaan mereka berisiko tinggi terhadap kesehatan. - Kondisi Armada yang Memprihatinkan
Truk sampah yang digunakan terlihat tua, berkarat, dan jauh dari standar operasional yang layak. - Tidak Ada Langkah Mitigasi Jangka Panjang
DLH Kota Jambi tidak terlihat melakukan langkah nyata untuk mengatasi masalah ini, meskipun keluhan masyarakat terus berdatangan setiap hari.
AWaSI Jambi akan Bertindak Tegas
Sebagai organisasi yang peduli terhadap kepentingan publik, AWaSI Jambi akan segera mengambil langkah konkret untuk mendesak pemerintah Kota Jambi bertanggung jawab atas masalah ini:
- Surat Resmi kepada Pj. Wali Kota Jambi
Ketua AWaSI Jambi, Erfan Indriyawan, SP, menyatakan akan bersurat resmi kepada Pj. Wali Kota Jambi untuk menuntut perhatian serius terhadap masalah ini. “Kami ingin memastikan masalah ini sampai di meja Pj. Wali Kota, karena DLH seolah menutup mata terhadap keluhan masyarakat.” - Laporan kepada Ketua DPRD Kota Jambi
AWaSI Jambi juga akan mengajukan laporan resmi kepada Ketua DPRD Kota Jambi untuk meminta pembentukan tim investigasi independen terkait kinerja DLH Kota Jambi. “DLH sudah tidak bisa dianggap serius. Kami butuh transparansi dan tindakan konkret,” tegas Erfan.
Pertanyaan Besar untuk DLH Kota Jambi
AWaSI Jambi mempertanyakan, apakah DLH Kota Jambi benar-benar peduli dengan tugasnya?
- Mengapa truk sampah tidak dilengkapi penutup untuk mencegah sampah beterbangan?
- Di mana standar keselamatan kerja bagi pegawai yang dipekerjakan?
- Mengapa armada pengangkut dibiarkan dalam kondisi yang sangat buruk?
- Apakah DLH Kota Jambi menganggap tugas mereka remeh, sementara masyarakat terus mengeluhkan pencemaran dan bahaya yang mereka hadapi?
Pernyataan Akhir
AWaSI Jambi menyerukan kepada seluruh masyarakat untuk ikut mengawal masalah ini. Jika pemerintah tidak segera bertindak, AWaSI Jambi tidak akan ragu membawa masalah ini ke ranah hukum atau publikasi lebih luas, demi memastikan tanggung jawab diemban oleh pihak-pihak yang berwenang.
“Kota Jambi tidak membutuhkan janji-janji kosong. Kami membutuhkan tindakan nyata untuk menyelesaikan masalah ini. Jika DLH tidak mampu menjalankan tugasnya, sebaiknya kepala dinas mengundurkan diri daripada menjadi beban masyarakat,” tutup Erfan Indriyawan, SP.
AWaSI Jambi mengundang seluruh media lokal dan nasional untuk turut menyuarakan masalah ini demi terciptanya lingkungan yang bersih dan sehat bagi seluruh warga Kota Jambi.
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.