Jambi, 18 Januari 2025 – Aliansi Wartawan Siber Indonesia (AWaSI) Jambi menilai janji Gubernur Jambi tentang pembangunan jalan khusus batu bara yang seharusnya selesai pada akhir Desember 2024 merupakan kebohongan publik yang dirancang untuk mendongkrak popularitas menjelang Pemilihan Gubernur 2024. Janji tersebut hingga kini belum terealisasi, dan tidak ada kejelasan dari Pemerintah Provinsi Jambi terkait progres atau rencana nyata penyelesaiannya.

 

Banyak Cerita, Banyak Penipuan

Sejak masa kampanye, Gubernur Jambi terus menggaungkan pembangunan jalan khusus batu bara sepanjang 340 kilometer sebagai solusi utama atas kemacetan dan kerusakan jalan umum akibat angkutan batu bara. Namun, hingga kini, pembangunan tersebut hanya menjadi narasi tanpa bukti nyata.

  • Tidak Ada Kejelasan Informasi: Meskipun disebutkan bahwa proyek ini melibatkan beberapa perusahaan besar, seperti PT Putra Bulian Propertindo dan PT Intitirta Primasakti, laporan progresnya simpang siur. Tidak ada laporan resmi yang dirilis kepada publik mengenai sejauh mana pengerjaan jalan tersebut.
  • Pernyataan yang Kontradiktif: Pada Januari 2025, Asisten II SETDA Provinsi Jambi justru menyatakan rencana pembukaan kembali jalur darat batu bara via jalan nasional, yang sebelumnya ditutup untuk mendukung pengalihan ke jalan khusus. Pernyataan ini membuktikan bahwa jalan khusus yang dijanjikan tidak siap digunakan sesuai target.
  • Janji Tanpa Realisasi: Gubernur Jambi terus menyatakan bahwa jalan ini akan rampung pada Desember 2024. Namun, fakta di lapangan menunjukkan bahwa proyek ini bahkan tidak mencapai progres yang layak untuk memenuhi target tersebut.
Baca juga:  Gas Subsidi Diduga Dikirim Keluar Daerah, Pihak Terkait Akan Lakukan Penyelidikan

AWaSI Jambi menilai bahwa janji pembangunan jalan khusus batu bara adalah strategi populis untuk meningkatkan citra politik sang gubernur menjelang pemilihan. Realitasnya, janji tersebut hanya sebatas alat kampanye tanpa realisasi yang konkret. Hal ini sangat merugikan masyarakat dan pelaku usaha yang selama ini terdampak oleh kebijakan yang tidak konsisten.

Indikasi Kebohongan Publik:

  1. Ketiadaan Laporan Resmi: Tidak adanya transparansi terkait progres pengerjaan menunjukkan kurangnya komitmen dalam merealisasikan janji tersebut.
  2. Pernyataan yang Berubah-ubah: Sikap pemerintah yang kembali mempertimbangkan penggunaan jalan nasional menunjukkan bahwa jalan khusus batu bara tidak pernah berada dalam kondisi siap pakai.
  3. Tidak Konsisten dengan Janji Kampanye: Janji yang diumbar secara besar-besaran pada masa kampanye kini terbukti hanya menjadi alat politik tanpa bukti nyata.
Baca juga:  "Jalan Umum Jadi Korban! Truk Batubara Lolos Meski Aturan Jelas Melarang!"

 

Jika kebohongan ini benar adanya, AWaSI Jambi akan melayangkan laporan resmi kepada Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) untuk menyelidiki pernyataan palsu yang dibuat oleh Gubernur Jambi terpilih. Kebohongan publik yang terencana adalah pelanggaran etika politik dan dapat mencederai kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah.

  • Gubernur Jambi tidak hanya gagal merealisasikan janji, tetapi juga membohongi rakyatnya.
  • Janji jalan khusus batu bara adalah ilusi untuk meraup suara, bukan solusi nyata bagi permasalahan infrastruktur di Jambi.
  • Dengan tidak adanya jalan khusus, masyarakat Jambi tetap menjadi korban kebijakan yang tidak terarah, sementara gubernur menikmati keuntungan politik dari kebohongan ini.

 

AWaSI Jambi menyerukan kepada masyarakat untuk mempertanyakan komitmen pemerintah dan menuntut transparansi penuh atas kebijakan ini. Jangan biarkan kebohongan publik menjadi tradisi politik yang merugikan rakyat.

Baca juga:  PKB, Kader Tak Patuh Terancam Sangsi Berat

#JambiBerani #JalanKhususAtauJanjiKosong #TransparansiUntukRakyat

Kontak PERS :

Penulis : Kang Maman – Andrew Sihite

Jabatan : Jurnalis Muda

No. Tlpn : 0816.3278.9500