Muaro Jambi, 30 Januari 2025 – Warga Perumahan Audiri Permai di Desa Mendalo Darat, Kecamatan Jambi Luar Kota (Jaluko), Kabupaten Muaro Jambi, kembali dibuat geram dengan kondisi jalan yang semakin parah. Sudah bertahun-tahun, jalan yang menjadi akses utama masyarakat di 4 RT ini dibiarkan hancur tanpa ada sedikit pun niat pemerintah untuk turun tangan.

Kondisi jalan yang lebih mirip kubangan lumpur ini menjadi ancaman serius bagi keselamatan warga. Aspal yang tak kunjung datang, beton yang pecah dengan besi rangka mencuat keluar, serta genangan air yang menutupi lubang besar di jalan, membuat jalur ini lebih mirip medan tempur ketimbang jalan raya.

Bukan hanya kendaraan yang rusak akibat jalanan yang tak layak, tetapi keselamatan warga juga terancam setiap hari. Beberapa pengendara sepeda motor dilaporkan jatuh tergelincir karena jalan yang licin. Para siswa yang hendak ke sekolah pun terpaksa berjibaku dengan lumpur agar bisa menuntut ilmu.

Seorang warga, Kartini, mengungkapkan betapa sulitnya mereka menjalani aktivitas sehari-hari akibat kondisi jalan yang hancur ini.

“Jalan ini sudah rusak lama sekali, tapi tidak ada yang peduli! Kami susah setiap hari, kalau hujan makin parah, jalan jadi becek dan licin. Tolonglah, ini bukan jalan tikus, ini akses utama warga!” ujarnya dengan nada kesal.

Baca juga:  Polsek Kotabaru Resmi Menetapkan Erwin Adik DariKabid Bappeda sebagai Tersangka Atas Kasus Pengeroyokan

Senada dengan Kartini, Citra, seorang warga lainnya, bahkan mengaku takut melintasi jalan tersebut.

“Kami ini warga Kabupaten Muaro Jambi, bukan binatang yang dibiarkan merangkak di lumpur! Mau sampai kapan pemerintah membiarkan jalan ini rusak? Sampai ada korban jiwa?” tegasnya dengan nada kecewa.

Ketua AWASI Muaro Jambi Ledakkan Kritik: Pemerintah Jangan Buta dan Tuli!

Menanggapi situasi yang semakin tak terkendali ini, Ketua Aliansi Wartawan Siber Indonesia (AWASI) Kabupaten Muaro Jambi, Feriansyah, meledakkan kritik keras terhadap Pemerintah Kabupaten Muaro Jambi yang dianggap tidak becus dalam mengurus rakyat.

“Kami muak dengan janji-janji kosong pemerintah! Rakyat sudah berteriak bertahun-tahun, tapi seolah-olah mereka tuli! Pemerintah jangan hanya bisa duduk manis di kantor ber-AC, pakai mobil mewah dari pajak rakyat, tapi membiarkan jalan rusak seperti ini! Di mana hati nurani kalian?!” seru Feriansyah dengan nada geram.

Menurutnya, kerusakan jalan sepanjang 4 kilometer ini adalah bentuk nyata kegagalan pemerintah dalam memenuhi hak dasar warganya.

“Banyak yang jatuh, kendaraan rusak, anak-anak kesulitan sekolah, dan tetap saja tidak ada solusi! Sampai kapan? Sampai ada korban jiwa?! Kami dari AWASI Muaro Jambi akan terus mengawal persoalan ini! Kalau pemerintah masih diam, kami siap membawa masalah ini ke aksi unjuk rasa dan menggedor kantor bupati!” tandasnya dengan tegas.

Baca juga:  Kapolda Jambi Silaturahmi dengan Direksi PT. Pelindo Regional 2 Jambi, Perkuat Sinergi Awal Tahun 2025

Feriansyah juga menegaskan bahwa APBD Kabupaten Muaro Jambi bukan hanya untuk proyek-proyek mercusuar yang menguntungkan segelintir elite, tapi harus benar-benar digunakan untuk kebutuhan rakyat!

“Jangan hanya sibuk bagi-bagi proyek ke kroni-kroni, sedangkan rakyat dibiarkan menderita! Kalau tidak bisa kerja, mundur saja! Rakyat butuh pemimpin yang benar-benar bekerja, bukan sekadar pencitraan!” tutupnya.

Warga Ancam Gelar Aksi Jika Tak Ada Perbaikan

Kemarahan warga semakin memuncak. Beberapa perwakilan masyarakat mengancam akan menggelar aksi turun ke jalan jika dalam waktu dekat tidak ada kejelasan dari pemerintah. Mereka menuntut transparansi mengenai alokasi anggaran perbaikan jalan di Kabupaten Muaro Jambi, yang hingga kini tak jelas kemana uang rakyat itu mengalir.

Masyarakat mendesak agar Pemerintah Kabupaten Muaro Jambi segera turun tangan dan bertindak cepat! Jika tidak, mereka siap membawa masalah ini ke ranah yang lebih luas, termasuk ke DPRD, Ombudsman, hingga ke pemerintah pusat.

“Kami akan terus suarakan masalah ini sampai pemerintah bangun dari tidurnya! Jangan anggap kami diam saja!” tegas seorang perwakilan warga.

Baca juga:  Kisruh Penganiayaan Wartawan di STM Atas Memasuki Babak Baru

Kesimpulan: Pemerintah Wajib Bertanggung Jawab!

Dengan kondisi jalan yang semakin parah, warga Perumahan Audiri Permai tak ingin lagi sekadar menunggu dan berharap pada janji kosong pejabat. Mereka menuntut tindakan nyata, bukan lagi sekadar wacana.

AWASI Muaro Jambi memastikan akan mengawal kasus ini hingga tuntas, bahkan jika perlu, akan membawa masalah ini ke ranah hukum dan menuntut pertanggungjawaban pemerintah yang telah abai terhadap rakyatnya sendiri.

Apakah Pemerintah Kabupaten Muaro Jambi masih mau pura-pura buta dan tuli? Atau mereka memang tidak peduli dengan penderitaan rakyatnya?

Rakyat menunggu jawaban!

TENTANG AWaSI Jambi :

AWaSI (Aliansi Wartawan Siber Indonesia) Jambi adalah rumah kolaborasi dinamis yang mempersatukan jurnalis digital, pegiat sosial (LSM/NGO), dan ahli hukum dalam satu misi besar: memberantas korupsi dan menjaga kebebasan pers. Dengan menggabungkan kekuatan informasi, advokasi, dan perlindungan hukum, AWaSI Jambi hadir untuk mengawal akuntabilitas serta meningkatkan partisipasi masyarakat di era digital. Semangat independensi dan profesionalisme menjadi pijakan utama untuk menciptakan ruang publik yang lebih transparan, adil, dan berintegritas. Bergabunglah dengan AWaSI Jambi, tempat di mana perubahan positif dimulai dari keberanian menyuarakan kebenaran!