KERINCI, awasi.id – Calon Bupati Kerinci, Monadi dinilai hanya memanfaatkan nama besar Petani untuk meraup simpati para petani Kerinci pada Pilkada Kerinci 2024.

Hal ini disampaikan oleh sejumlah aktivis di Kabupaten Kerinci. Bukan tanpa alasan, jika melihat program unggulan Monadi-Murison yang dipaparkan ke publik, tidak ditemukan program yang spesial dan fundamental untuk bidang pertanian. Sebanyak 8 poin program Monadi-Murison di bidang pertanian, semuanya masih bersifat umum dan telah dilakukan oleh pemerintahan sebelumnya.

Beberapa poin program 3M di bidang pertanian yaitu Bantuan Kandang Sapi, Pengembangan Variates Itik, Pembangunan Jalan Usaha Tani, Bantuan Benih Kentang, Bantuan Bibit Kulit Manis & Kopi, Bantuan Pupuk Bagi Kelompok Tani, Cetak Sawah Baru dan Optimalisasi Lahan dan Pengembangan Variates Ayam.

Baca juga:  PKB Kerinci Tegak Lurus Dukung Tafyani-Ezi, Kader Membelot Disanksi

Tidak adanya program Monadi-Murison yang bersifat fundamental di bidang pertanian sangat kontradiksi dengan jargon yang digunakan pasangan nomor urut 3 ini, yaitu Pejuang Petani – Petani Pejuang. Mereka dinilai hanya memanfaatkan nama besar petani demi meraup simpati masyarakat menjelang Pilkada Kerinci 2024.

“Kita sudah baca program-program 3M di bidang pertanian. Masih bersifat umum, hampir sama dengan program kandidat lain, bahkan semuanya sudah dilakukan oleh pemerintah Kabupaten Kerinci selama ini,” ujar Andri Wiratmaja salah seorang warga Kerinci

“Jargon Pejuang Petani dan statemen-statemen Monadi terkait petani selama ini hanya memanfaatkan nama besar petani saja, tapi tak punya program khusus terkait pertanian,” tambahnya.

Hal yang sama juga dikatakan oleh aktivis Kerinci lainnya, Indra Ia menyayangkan adanya kandidat yang menjual nama besar petani namun tak punya program yang fundamental untuk para petani.

Baca juga:  Buka Turnamen Volly Ball di Semerap, HTK-Ezi Disebut Calon yang Perhatikan Olahraga

“Apalagi saat debat kemarin Monadi diketahui tak punya solusi dan program yang jelas terkait upaya menstabilkan harga hasil pertanian masyarakat Kerinci,” ujarnya.

“Masyarakat harus cerdas dalam menentukan pilihan, jangan mau dibuai kata-kata, namun tak diikuti dengan program yang jelas,” tutupnya. (_inn)