Jambi – menjadi momen menegangkan bagi para jurnalis muda Kota Jambi yang mengikuti Uji Kompetensi Wartawan (UKW). Ketegangan sudah terasa sejak pagi, saat para peserta dibagi menjadi beberapa kelompok dan harus menghadapi penguji dari Lembaga Penguji PWI yang ternama. Jumat, 19 Juli 2024.
Dibuka Pukul 8.30 dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dilanjutkan dengan kata sambutan lalu pukul 09.00 WIB, ujian dimulai. Suasana ruangan hening mencekam. Para peserta tampak fokus dan sedikit gugup. Penguji, yang terdiri dari Djunaedi Tjunti Agus, Uyun, Zulmansyah Sekedang, A Zacky Antoni, dan Eka Putra, mengamati mereka dengan seksama. Tidak ada senyum, tidak ada kompromi.
Salah satu tes yang paling menegangkan adalah tes jejaring. Para peserta diwajibkan untuk menelepon 20 narasumber mereka. Dari 20 narasumber tersebut, penguji akan memilih 3 secara acak dan meminta peserta untuk menghubunginya saat itu juga.
“Wah, ini yang bikin deg-degan. Kalau ada satu saja narasumber yang tidak respon atau tidak mengangkat telepon, selesai sudah,” ujar Andrew Sihite, wartawan Jambiekspose.com, saat istirahat.
Untungnya, Andrew berhasil menghubungi semua narasumbernya. Namun, Kang Maman, peserta lainnya, mengaku lebih gugup saat ujian daripada saat menghadapi pejabat publik.
“Saya lebih gampang berurusan dengan kepala kejaksaan, kapolda, dandrem, gubernur, walikota, atau pejabat-pejabat publik lainnya di Jambi daripada duduk di depan para penguji ini,” ujarnya.
Andrew Sihite mendapat pengalaman yang berbeda. Ia dihujani pertanyaan mendalam oleh Eka Putra, penguji yang merupakan Doktor Ilmu Komunikasi lulusan luar negeri dan dosen di salah satu Universitas swasta di Pekanbaru.
“Mau apa kamu ikut UKW ini? Apa maksud dan tujuan kamu di sini?” tanya Eka Putra.
Dengan tenang, Andrew menjawab bahwa ia ingin meningkatkan pengetahuannya tentang jurnalistik profesional karena ia banyak berkecimpung di dunia jurnalistik. Jawabannya pun memuaskan Eka Putra dan Andrew dinyatakan lulus UKW.
Meskipun menegangkan, para peserta mengaku banyak mendapat pengetahuan dan wawasan baru dari UKW. Mereka juga merasa lega dan bersyukur karena telah lulus dan menyandang gelar wartawan muda kompeten.
“UKW ini benar-benar menguji mental dan kemampuan kita. Tapi, dari sini kita belajar banyak dan menjadi jurnalis yang lebih profesional,” kata Andrew.
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.