AWaSI.id (Pesisir Selatan, Sumbar) – Hilang motor seharusnya melapor ke pihak kepolisian, bahkan orang yang seharusnya bersama sama menjaga keamanan dan ketertiban umum, diduga malah melakukan perbuatan melanggar hukum.

Perbuatan yang tidak sepatutnya terjadi, yang seharusnya menjadi tugas dan tanggung jawab pihak berwenang kepolisian dalam menjalankan tugas fungsi mengayomi masyarakat, menegakkan rasa keadilan,

Itulah yang di alami nasib malang seorang pemuda warga tandikat air jambu desa punggasan utara kecamatan linggo sari saganti yang bernama DARI saat ia menceritakan “tiba – tiba kemarin sabtu siang tanggal (10/08/2924) saya di rumah tiba – tiba datang seseorang an FK menjemput saya dan mengatakan bahwa saya di panggil pak wali, setelah itu saya tidak ada rasa curiga mengikuti FK ke satu warung.

Baca juga:  "Mengapa SPBU Paal 7 Kota Jambi Tetap Melayani Truk Perusahaan di Malam Hari? Publik Menuntut Jawaban!"

Di sana saya dipertemukan dengan pak wali inisial I yang diketahui kini tidak menjabat lagi, lalu terjadi obrolan yang saya ketahui ada rasa kecurigaan, dan setibanya menurut red- DARI, mereka mengajak ke warung berikutnya.

Setiba di warung tersebut, ternyata ada lebih kurang berkumpul sepuluhan orang, saat itu saya langsung bertanya ada apa masalahnya bang,” Ujar Dari dengan perasaan takut.

Menurut Dari, Langsung seseorang inisial in mencetus “ngaku lah, tunjukkanlah kalau ada kawan kawan /kaki kaki kau mengambil honda itu, seraya saya menjawab tunjukkan apa ini maksudnya Da,” Ujar DARI degan rasa ketakutan.

Mulai terlihat keadaan memanas dan tidak kondusif saya kondisi Diam, dan Muncul orang lain dalam rombongan tersebut Langsung Memukul tamparan menyasar ke wajah telinga kiri, dan disambung Penendangan menggunakan Lutut kaki posisi kiri yang sama,” sebutnya.

Baca juga:  Seminar ICMI Kepri di Batam Berlangsung Sukses

Lebih jauh, DARI mengatakan “saya disuruh pulang setelah mereka menganiaya menginterogasi,

Dan pada saat itupun DARI menceritakan kepada keluarga tentang kejadian yang di alami seperti penyiksaan dan perundungan, penghinaan, tuduhan terhadap diri saya yang tidak pernah saya lakukan.

Setelahnya saya bersama keluarga buat mendatangi polsek terdekat dan membuat laporan,” Imbuh DARI, saat ia dikonfirmasi media pada minggu (11/08/2024).

Lebih lanjut, Basarudin menyampaikan “dalam hal ini saya tidak menerima tindakan dan perbuatan terduga pelaku dan kini kondisi DARI terlihat ada trauma dan merenung,

Untuk menghindari trauma psikologis terhadap adek saya, kita bawa mengecek kondisi kesehatan dan membawa DARI berobat ke puskesmas, dan hasil pemeriksaan tensi tersebut mencapai 175 tinggi darahnya”, Pungkas Abang Kandung Dari.

Baca juga:  Gagal Unjuk Rasa Di Kejati Kepri, Erfan: Kami hanya Mempertanyakan dan Menyampaikan Laporan

Setelah berita tayang, pihak media ini belum mengkonfirmasi lanjutan pihak polsek Linggo sari baganti.
(Tim)