“Kabid SMP Sugiono: Menganggap Remeh Laporan Pelanggaran, Bukti Pejabat yang Tak Layak”

Awasi.id(Jambi)– Ketika kasus pungutan liar yang mengguncang SMP Negeri 1 Kota Jambi mulai mencuat, perhatian langsung tertuju pada sosok yang seharusnya bertanggung jawab atas pengawasan sekolah-sekolah di bawah naungannya. Namun, Sugiono, Kepala Bidang (Kabid) SMP Kota Jambi, yang seharusnya menjadi garda terdepan dalam menegakkan aturan dan melindungi hak-hak siswa dan wali murid, justru memilih untuk bersikap seolah-olah masalah ini adalah hal sepele. Minggu, 01.09.2024.

Saat dimintai keterangan mengenai dugaan pungutan liar dan pengelolaan dana yang tidak transparan di SMP Negeri 1, Sugiono memilih untuk tidak memberikan penjelasan yang memadai. Sikap acuh tak acuhnya memperlihatkan ketidakpedulian terhadap keresahan para wali murid yang merasa ditindas oleh keputusan sepihak sekolah. Apakah ini cara seorang pejabat publik menjalankan tugasnya? Dengan mengabaikan dan meremehkan suara mereka yang seharusnya dilindungi?

Baca juga:  Dikomandoi Syahlan, Al Haris Lantik Tim Pemenangan Haris-Sani Kabupaten Tebo

Sugiono, sebagai Kabid SMP, seharusnya berada di garis depan dalam memastikan bahwa setiap kebijakan sekolah berjalan sesuai dengan peraturan dan tidak merugikan masyarakat. Namun, apa yang terjadi? Saat temuan pelanggaran di lapangan menunjukkan adanya ketidakberesan, Sugiono justru terkesan menutup mata. Ini adalah pengkhianatan terhadap tanggung jawabnya sebagai pejabat yang seharusnya melindungi kepentingan publik, bukan malah membiarkan pelanggaran terjadi tanpa ada tindakan yang jelas.

Para wali murid berhak mendapatkan jawaban dan tindakan nyata, bukan sekadar pengabaian yang merendahkan. Ketika temuan pelanggaran di SMP Negeri 1 Kota Jambi ini diangkat ke publik, Sugiono seharusnya segera bertindak, bukan malah memilih untuk diam. Diamnya Sugiono tidak hanya mencerminkan ketidakpedulian, tetapi juga menunjukkan lemahnya komitmen terhadap integritas dan transparansi dalam dunia pendidikan.

Baca juga:  "Tidak Terwakili di POPDA 2024, Tanjabtim Bertekad Berubah untuk Masa Depan"

Apakah ini wajah birokrasi pendidikan kita? Ketika seorang Kabid yang seharusnya menjadi pengawas dan penegak aturan malah menganggap remeh masalah serius yang merugikan orang tua dan siswa? Apakah ini jenis pemimpin yang kita harapkan untuk melindungi masa depan anak-anak kita?

Warga Jambi tidak membutuhkan pejabat yang hanya duduk manis di belakang meja dan mengabaikan kenyataan pahit di lapangan. Warga Jambi membutuhkan sosok yang berani bertindak tegas, yang tidak takut untuk menghadapi pelanggaran, dan yang berdiri di sisi yang benar—sisi masyarakat yang membutuhkan perlindungan.

Jika Sugiono terus bersikap seperti ini, maka sudah saatnya ia dipertanyakan. Apakah ia layak menduduki posisinya jika tanggung jawab yang diberikan kepadanya justru dianggap remeh? Warga Jambi, terutama wali murid SMP Negeri 1, berhak menuntut kejelasan dan tindakan, bukan pengabaian yang menyakitkan.

Baca juga:  "Manipulasi Dokumen dan Truk Bermuatan Lebih: Jambi di Bawah Kendali Mafia Batubara?"

Saatnya kita bersuara dan meminta pertanggungjawaban. Jangan biarkan pejabat publik seperti Sugiono berlindung di balik jabatannya tanpa memberikan apa yang seharusnya ia berikan: perlindungan, keadilan, dan transparansi.

Jambi tidak akan diam. Kami akan terus menuntut keadilan hingga pejabat-pejabat yang bertanggung jawab benar-benar bekerja untuk rakyat, bukan hanya untuk kepentingan pribadi!

(SihitE)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan