Kerinci, awasi.id – Masalah sampah setelah kampanye memang sering jadi perhatian, karena bisa mengganggu lingkungan dan merusak citra paslon tersebut.

Hal tersebut jadi sorotan warga setempat saat kampanye salah sata pasangan calon sangat menarik perhatian publik Setelah acara kampanye di lapangan bola kaki Desa Koto Periang, Kecamatan Kayu Aro, usai kegiatan kampanye sampah pun berserakan di sekitar lokasi, diduga karena tidak dibersihkan oleh pihak panitia.

Hal ini menuai respon negatif dari netizen yang menyampaikan kekecewaannya di media sosial. Banyak yang menyayangkan sikap panitia dan Paslon tersebut yang dinilai kurang peduli terhadap kebersihan lingkungan.

Beberapa komentar netizen menyebutkan bahwa rombongan massa yang datang dari luar daerah juga tidak turut menjaga kebersihan tempat acara, berbeda dengan warga lokal yang biasanya lebih peduli dengan kondisi lingkungan sekitar.

Baca juga:  Ini Pesan HTK di Acara Pembukaan MTQ Ke 53 PROV Jambi

Situasi ini menjadi sorotan berat, karena menunjukkan kurangnya kesadaran kolektif terhadap kebersihan dalam kegiatan yang melibatkan banyak orang.

Sangat di sayangkan padahal salah satu dari visi misi Paslon adalah pengadaan mobil sampah namun setelah
Kampanye pasangan calon tersebut di lapangan bola kaki kota periang malah meninggalkan sampah setelah acara berlangsung, yang menyebabkan kritik dari masyarakat.

Hal ini sebenarnya bisa menjadi pelajaran bagi penyelenggara kampanye untuk lebih bertanggung jawab dalam menjaga kebersihan dan lingkungan, serta menunjukkan komitmen mereka terhadap masalah lingkungan. Jika tidak dikelola dengan baik, sampah setelah kampanye dapat berdampak negatif pada kesehatan masyarakat, kebersihan desa dan bisa mengurangi dukungan publik bagi paslon terkait.

Baca juga:  Yanti Maria Tegaskan Asrizal dan Fahmi Bukan Tim Pejuang Kerinci Hebat

Sebagai solusi, kampanye bisa lebih mempromosikan program “clean campaign” yang mengajak partisipasi massa dalam membersihkan area seusai acara. (_tim)