Awasi.id(Tanjabtim) – Dalam gelaran Pekan Olahraga Pelajar Daerah (POPDA) 2024 yang berlangsung dari 22 hingga 26 Juli 2024, Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim) memutuskan untuk tidak mengirimkan atletnya. Keputusan ini diambil dengan pertimbangan matang, meskipun mendapat kritik keras dari berbagai pihak. Selasa, 23 Juli 2024.

Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Tanjabtim, Zekki Zulkarnaen, S.Sos, menyatakan bahwa keputusan tersebut diambil karena hanya cabang olahraga (cabor) pencak silat yang siap mengirimkan atletnya. “Jika hanya satu cabor yang dikirim, yaitu cabor silat, maka lebih baik kami tidak mengirimkan perwakilan sekalian,” ujarnya. Keputusan ini diambil demi menjaga kualitas dan kredibilitas atlet yang dikirim, sekaligus menjadi motivasi bagi cabor lain untuk meningkatkan persiapan mereka di masa depan.

Baca juga:  Bendahara Adat Tigo Luhah Tanah Sekudung Safrudin DPT. Bertemu HTK Nyatakan Sikap Bergabung

Zekki Zulkarnaen, S.Sos menegaskan bahwa Tanjabtim tidak mengabaikan pembinaan atlet. Sebaliknya, fokus mereka adalah meningkatkan kualitas pembinaan agar bisa bersaing lebih kompetitif di berbagai event. “Kami akan terus berupaya memperbaiki dan meningkatkan program pembinaan atlet agar ke depan bisa mengirimkan lebih banyak perwakilan yang siap bertanding,” tambahnya.

Salah satu tantangan yang dihadapi Tanjabtim adalah keterbatasan sumber daya dan fasilitas yang memadai untuk semua cabor. Namun, pemerintah daerah bersama KONI Kabupaten Tanjabtim berkomitmen untuk mengatasi kendala ini. “Kami sedang merancang program kerja yang lebih efektif dan efisien untuk mendukung pembinaan atlet di berbagai cabor, termasuk bulutangkis, tinju, dan tenis lapangan,” jelas Zekki Zulkarnaen, S.Sos.

Baca juga:  Dana BOS Misterius, SD Negeri 050 Jambi Terlantar dan Tak Terurus!

Menurut Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2022 tentang Keolahragaan dan Permenpora Nomor 10 Tahun 2022 tentang Pengembangan Sentra Pembinaan Olahraga Prestasi di Daerah, pemerintah daerah wajib melakukan pembinaan cabang olahraga. Tanjabtim berkomitmen untuk mematuhi regulasi ini dan meningkatkan implementasinya. “Kami akan memperkuat kerjasama dengan berbagai pihak, termasuk sekolah dan klub olahraga, untuk menciptakan sistem pembinaan yang lebih baik,” kata Zekki Zulkarnaen, S.Sos.

Langkah ini bukan berarti Tanjabtim mengabaikan peranannya dalam dunia olahraga. Sebaliknya, ini adalah bagian dari strategi jangka panjang untuk menciptakan atlet yang lebih kompetitif dan berkualitas. “Kami percaya bahwa dengan fokus pada pembinaan yang berkualitas, Tanjabtim akan mampu menghasilkan atlet-atlet yang berprestasi di masa depan,” tambah Zekki Zulkarnaen, S.Sos.

Baca juga:  Peringatan Hari Bhayangkara ke 78 Polres Sarolangun, TNI serahkan Kelapa Muda Simbol Kekuatan dan Dukungan Kepada Polri

Keputusan Tanjabtim untuk tidak mengirimkan atlet pada POPDA 2024 merupakan bagian dari upaya untuk memperbaiki sistem pembinaan atlet di daerah tersebut. Dengan fokus pada kualitas dan komitmen terhadap regulasi, Tanjabtim optimis bisa mencetak atlet-atlet berprestasi di masa depan. Ini adalah langkah strategis yang diharapkan dapat membawa perubahan positif bagi dunia olahraga di Tanjabtim. –SihitE–